Gandeng Masjid Al Maqari, Pelajar SMA/SMK di Riau akan Diikutkan Program P3R-SQT

Senin, 15 September 2025 | 11:43:11 WIB

DARIRIAU.ID - Masalah besar yang dihadapi generasi muda di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalitasi saat ini, termasuk pelajar termasuk di Provinsi Riau, adalah kenakalan remaja, pergaulan bebas, judi online narkoba, hedonisme hingga seks bebas. Hal ini terjadi karena jauhnya kehidupan sosial dari tuntunan agama.

Kondisi ini juga menjadi keprihatinan Gubernur Riau Abdul Wahid. Ia mengingatkan di tengah derasnya informasi dan media sosial penting dilakukan pembinaan emosional dan spiritual generasi muda, bukan hanya kecerdasan akademik. Tanpa pembinaan emosional yang benar, anak-anak bisa saja terjerumus kepada hal-hal negatif.

"Tantangan seperti ini perlu ekstra kegiatan, ekstra pengawasan dari guru dan orang tua untuk bekerja sama. Agar anak-anak terkontrol dengan baik perkembangan jiwa, emosional, spiritualnya terjaga," terang Gubri.

Ditambahkan Gubri, kecerdasan akademik saja tidak cukup. Butuh digabungkan dengan pendidikan emosional dan spiritual. "Kita harus membina anak kita, memberikan sisi lain dari pendidikan. Tidak cukup hanya intelegensi saja, tapi juga secara emosional. Kita gaungkan keduanya agar mereka tidak kehilangan arah," ucapnya.

Gubri mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau terus berkomitmen penuh dalam penguatan pendidikan karakter generasi muda. Tentunya untuk ekosistem yang lebih handal, sehat dan bermakna bagi pelajar.

Oleh sebab itu untuk mengatasi problem di generasi muda saat ini Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan dan Masjid Al Maqari Provinsi Riau, membuat Program Pembinaan Pelajar Riau dengan metode Spritual Quotient Training (P3R-SQT).

Program "Pelajar Masuk Masjid Bersama Gubernur Riau Abdul Wahid" tersebut mulai disosialisasikan kepada kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam dan guru BK. Sosialisasi P3R-SQT berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (15/9/2025).

Dalam program tersebut, ke depan, para pelajar setingkat SMA dan SMK baik negeri dan swasta akan diberikan pembekalan dan pembinaan agama Islam yang diselenggarakan di masjid Al Maqari Riau Komplek Bandar Serai jalan Sudirman Pekanbaru. Pembekalan diberikan langsung oleh para instruktur yang terdiri dari para hafidz-hafidzah dan alim-alimah tamatan pondok pesantren yang menguasai hukum hakam tata cara pembacaan Alquran serta ilmu fiqih perihal amal ibadah sehari-hari seperti tata cara berwudhu, istinjak, adab kepada orang tua, guru, dan teman sejawat.

"Tujuan Pelajar Riau Masuk Masjid atau P3R-SQT ini adalah untuk penguatan aqidah, membiasakan pelajar dengan amal agama dengan diinapkan selama 30 jam di masjid Al Maqari. Selain itu para pelajar dilatih membaca Alquran, belajar ilmu agama, dan membiasakan anak-anak muda masuk masjid," kata Ketua Masjid Al Maqari Norhamsyah Abdul Wahab di hadapan ratusan kepala sekolah dan guru.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Erisman Yahya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus Masjid Al Maqari yang telah menyusun program P3R SQT dalam membantu Gubernur Riau mengatasi persoalan mendasar generasi muda. "Mendidik siswa dan anak muda bukan hanya tanggung jawab guru, bukan hanya Gubernur atau Dinas Pendidikan tetapi semua pihak termasuk orang tua dan masyarakat," ujarnya.

Erisman mengatakan masih terjadinya kasus bunuh diri di kalangan anak muda karena hati yang kering, tidak ada spritual yang tertanam sehingga mereka mudah menyerah dan tidak kuat menghadapi tekanan.

"Kita berharap Program Pembinaan Pelajar Riau ini menjadi solusi dari masalah itu semua," tutupnya.

Terkini