DARIRIAU.ID - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mewacanakan pemindahan kegiatan Car Free Day (CFD) ke wilayah Kampung Bandar, Senapelan dengan maksud untuk menghidupkan kawasan tepian Sungai Siak.
Wacana pemindahan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Walikota Pekanbaru Markarius Anwar.
Menanggapi wacana tersebut, anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Syafri Syarif menilai pemindahan CFD bukanlah langkah yang tepat jika tujuan utamanya untuk menghidupkan kawasan tepian sungai Siak.
“Car Free Day pada dasarnya dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor berbahan bakar fosil, yang menghasilkan gas CO2 dan zat adiktif lainnya. Maka dipilihlah lokasi pelaksanaannya di kawasan padat lalu lintas,” ungkap Syafri, Rabu (9/4/2025).
Ia menambahkan, pemilihan lokasi CFD umumnya juga mempertimbangkan akses masyarakat terhadap ruang-ruang yang pada hari biasa sulit dijangkau, seperti kawasan perkantoran, gedung-gedung tinggi, dan jalan-jalan protokol. Hal itu juga dimaksudkan agar masyarakat dapat memanfaatkan ruang publik tersebut secara optimal saat CFD.
“Kalau tujuannya ingin menghidupkan kawasan tepian Sungai Siak, bukan CFD yang dipindahkan. Justru pemerintah harus menyiapkan fasilitas untuk pelaku UMKM, menyediakan ruang bagi anak-anak muda menampilkan kreativitas mereka di sana,” tegasnya.
Menurutnya, CFD yang hanya digelar sekali seminggu tidak akan berdampak signifikan dalam menghidupkan kawasan tersebut. Ia menyarankan agar Pemko justru lebih fokus membangun ekosistem yang mendukung aktivitas ekonomi dan budaya secara berkelanjutan di Kampung Bandar.
“Kalau di sana memang ingin dikembangkan, ya sediakan lahan UMKM, tempat anak-anak muda. Jangankan seminggu sekali, setiap hari pun ramai kalau dikelola dengan benar. Saran untuk pemko tolong dikaji ulang rencana pemindahan kawasan CFD tersebut,” tutupnya.**