63 Tahun UIR, Menapak Sejarah dan Mengenang Para Pendirinya

Rabu, 03 September 2025 | 22:26:39 WIB

DARIRIAU.ID - Tepat pada 4 September 2025, Universitas Islam Riau (UIR) genap berusia 63 tahun. Lebih dari enam dekade mendidik dan melahirkan ribuan generasi bangsa, kini UIR menjelma sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbesar di Pulau Sumatera.

Saat ini, UIR telah memiliki 45 program studi dengan jumlah mahasiswa S1 sebanyak 23 ribu orang, 1.105 mahasiswa S2 dan S3. Tak hanya itu, di kampus yang berada di Perhentian Marpoyan Pekanbaru itu juga tercatat sebanyak 525 mahasiswa internasional. Hingga kini, jumlah alumninya mencapai 71.252 orang.

Tak hanya itu, kampus tertua di Riau itu telah pula mendapatkan akreditasi UNGGUL dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sebuah pencapaian yang didambakan seluruh perguruan tinggi di tanah air.

Namun, di balik keberhasilan tersebut, ada jasa besar para tokoh pendiri yang pada 63 tahun lalu meletakkan dasar lahirnya perguruan tinggi pertama di Riau. Mereka merupakan tokoh-tokoh Riau pada masanya, yaitu H. Soeman Hasibuan
H Zaini Kunin, H A Malik, H Bakri Sulaiman, H Abdul Kadir Abbas SH, Dt Wan Abdurrahman, H A Hamid Sulaiman, dan Hj Chadijah Ali.

Mengenal Para Pendiri

Perguruan tinggi pertama di Negeri Lancang Kuning Provinsi Riau itu berdiri pada tanggal 4 September 1962 bertepatan dengan 23 Zulkaidah 1382 H. Tercatat 8 orang tokoh yang ikut membidani lahirnya kampus tersebut.

Mereka adalah sang budayawan, seniman dan penulis H Soeman Hasibuan atau yang biasa disapa Soeman Hs. Lalu ada Buya H Zaini Kunin yang merupakan tokoh dan pejuang Riau dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan dan kebudayaan. Zaini Kunin merupakan kelahiran Lubuk Bendahara Kecamatan Rokan Empat Koto, Rokan Hulu tahun 1922.

Pendiri UIR lainnya adalah H Abdul Kadir Abbas SH, yang merupakan politikus, tokoh pendidikan dan pemerintahan di Riau. Pria kelahiran Rengat 1936 tersebut merintis karir sebagai birokrat di Departemen Agama, lalu terjun ke dunia politik praktis. Beliau merupakan mantan anggota DPRD Provinsi Riau selama lima periode berturut-turut, serta tercatat pula sebagai anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia juga tercatat sebagai Dekan Fakultas Agama pertama di UIR.

Nama lainnya adalah tokoh perempuan Riau yang juga tokoh pendidikan, Hj. Chadijah Ali. Dalam catatan, Chadijah Ali yang merupakan kelahiran 1925 itu aktif sebagai pengurus Muslimat-Masyumi dan Aisyiah-Muhammadiyah. Selain menjadi bagian dari lahirnya UIR, Chadijah Ali juga tercatat sebagai pendiri Diniyah Putri Pekanbaru.

Chadijah Ali tidak hanya menekuni bidang pendidikan, ia aktif berorganisasi dan terjun dalam bidang politik praktis. Chadijah Ali pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Kampar (1950–1953); anggota DPRD Kodya Pekanbaru (1955-1958) dan anggota DPR Provinsi Riau (1968-1973).

Tokoh lainnya yang berperan dalam berdirinya Universitas Islam Riau adalah H. A. Malik, H. Bakri Sulaiman, Dt. Wan Abdurrahman, dan H. A. Hamid Sulaiman.

Haji Bakri Sulaiman merupakan Kepala Jawatan Agama Daerah Riau pertama. Tokoh pendidikan Riau, selain turut melahirkan UIR, ia turut mendirikan IAIN Susqa yang sekarang dikenal dengan UIN Suska Riau, pendiri Perwakilan Dewan Dakwah Riau serta Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru.

Sedangkan HA Hamid Sulaiman ulama asal Tembilahan, Indragiri Hilir. Ia lahir pada 17 Agustus 1917 bertepatan dengan 29 Syawal 1335 H. Tokoh ulama pembaharu tersebut pernah menuntut ilmu 6 tahun di Makkah. Dalam catatan, ia pernah menjadi Dekan Fakultas Ushuluddin UIR tahun 1958, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Susqa Pekanbaru tahun 1964 dan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN cabang Tembilahan tahun 1972. Hamid Sulaiman juga pernah menjadi Ketua MUI Riau, serta Anggota DPRD Daerah Tinggat II Indragiri di Rengat.

Berawal dari Fakultas Agama

Jika saat ini UIR telah memiliki 10 fakultas Sarjana S1 dan pascasarjana S2 dan S3 dengan 45 program studi, akan tetapi ketika didirikan UIR hanya memiliki satu fakultas saja yaitu Fakultas Agama yang sekarang dikenal dengan Fakultas Agama Islam (FAI).

Fakultas Agama memiliki dua jurusan yaitu jurusan Hukum dan Tarbiyah, dengan Dekan Pertama HA Kadir Abbas SH. Awalnya UIR terletak di Jalan Prof Mohd Yamin SH, bangunan gedung tingkat dua yang berada di pusat kota. Namun pembangunan kampus dikembangkan di lokasi di jalan Kaharuddin Nasutin KM 11 Perhentian Marpoyan.

Berkat kejelian dan kegigihan Pimpinan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau maka diusahakan pembelian lahan di Km 11 Perhentian Marpoyan seluas 65 Ha, dan pada tahun 1983 dilaksanakan pembangunan pertama untuk gedung Fakultas Pertanian, sehingga pada tahun itu juga Fakultas Pertanian resmi menempati gedung baru di Perhentian Marpoyan tersebut.

Dengan adanya lahan di Perhentian Marpoyan tersebut UIR tetap berusaha mengembangkan pembangunan gedung, sehingga pada tahun akademis 1990/1991 semua fakultas di lingkungan UIR resmi menempati Kampus baru yang terletak di Perhentian Marpoyan, Km 11 seluas 65 Ha, yang telah memperoleh hak guna bangunan atas nama Yayasan Pendidikan Islam.*

Terkini