DARIRIAU.ID- Program PHR Peduli Stunting pada 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau yang dilaksanakan bersama mitra pelaksana, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) membuahkan hasil.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (Monev) dari program Community Involvement dan Development (CID) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang dilakukan, diperoleh data bahwa seluruh penerima manfaat dari program PHR Peduli Stunting menunjukkan perbaikan status gizi dan Kesehatan.
“Alhamdulillah, terimakasih PHR, anak-anak kami mengalami perbaikan status gizi dan Kesehatan yang sangat baik,” ucap Leli, seorang ibu yang memiliki balita bernama M. Fatar Alfarizi dari Desa Rimba Beringin, Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar.
Tidak hanya Fatar yang mengalami perbaikan status gizi dan Kesehatan, semua balita yang diintervensi melalui program PHR Peduli Stunting dengan jumlah 301 balita juga mengalami perbaikan status gizi dan Kesehatan yang sangat signifikan. Tidak hanya balita saja yang mendapatkan intervensi dari Program PHR Peduli Stunting, sejumlah 94 ibu hamil dari 22 wilayah di 7 kabupaten/kota di Riau juga mengalami perbaikan status gizi dan Kesehatan.
Ketua LPPM UMRI, Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si melalui Koordinator Pelaksana kegiatan PHR Peduli Stunting, Bidan Siska Indrayani,. M.Keb mengatakan pemantauan terhadap intervensi PHR Peduli Stunting yang dilakukan selama Oktober dan November 2025 menunjukkan bahwa seluruh penerima manfaat mengalami peningkatan status gizi.
“Berdasarkan monev yang kita lakukan menunjukkan bahwa seluruh penerima manfaat mengalami peningkatan status gizi (100%). Terlihat adanya peningkatan efektivitas intervensi, dimana sebagian besar sasaran menunjukkan perbaikan status gizi dan kesehatan. Hal ini sesuai catatan hasil pemantauan lapangan oleh kader dan tenaga kesehatan,” jelas Siska.
Dikatakannya terdapat 301 balita penerima PMT dan 94 ibu hamil penerima PKMK. Hasilnya berdasarkan pengukuran BB/TB, LILA, serta frekuensi kunjungan Posyandu yang dilakukan secara rutin. Keberhasilan ini juga ditunjukkan karena terbangunnya koordinasi dan kolaborasi yang baik antara PHR, UMRI, tenaga kesehatan, Pemerintah Daerah, serta masyarakat dalam pelaksanaan pemantauan gizi di wilayah sasaran.
“Program ini menjadi langkah strategis dalam memastikan bantuan gizi yang diberikan benar-benar berdampak terhadap peningkatan status gizi dan kesehatan ibu hamil serta balita di wilayah kerja PHR,” tambah Siska.***