DARIRIAU.ID - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam penurunan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di Provinsi Riau. Bersama mitra pelaksana yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), PHR terus berkreasi dan berinovasi menciptakan generasi unggul dan sehat dalam menyongsong Indonesia emas 2045 melalui kegiatan Pemberdayaan dan Pelatihan Pengolahan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal bagi Kelompok Peduli Stunting, Jumat (26/9/2025) di ruko Permata, Kelurahan Air Jamban, Kabupaten Bengkalis.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Lurah Air Jamban, Rifky Ellyaningsih, S.STP., M.Si., perwakilan LPPM UMRI, Bd. Nevi Susianty, S.Tr.Keb., M.Kes. dan Pariqa Annisa, S.Tr.Keb., Bd., M.Keb., serta perwakilan Community Development Officer (CDO) PT PHR, Syahrul Al-Qadar.
Dalam sambutannya, Lurah Air Jamban menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program tersebut. “Terima kasih atas program yang telah dilaksanakan oleh PHR dan UMRI. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan ilmu dan keterampilan kader dalam mendukung pencegahan stunting,” ujarnya.
Materi penyuluhan disampaikan oleh Yessi Marlina, S.Gz., MPH dengan fokus pada pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita usia 6–59 bulan.
Penyuluhan ini diikuti oleh 10 kader yang aktif dalam kegiatan Posyandu. Tidak hanya itu, kader juga mempraktikkan langsung pembuatan menu berbasis pangan lokal, seperti ikan patin yang kaya minyak ikan dan protein, bakso daging saus labu kuning, serta stick ikan patin.
Ketua LPPM UMRI, Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si melalui Penanggung Jawab kegiatan, Bd. Nevi Susianty, S.Tr.Keb., M.Kes mengatakan kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga melatih kader agar mampu mengolah pangan lokal menjadi PMT bergizi yang mudah diterapkan di rumah.
“Harapannya, kader dapat menjadi agen perubahan di masyarakat untuk mendukung tumbuh kembang anak yang lebih sehat,” sebutnya.
Selain pemberdayaan kelompok peduli stunting, yang lebih menekankan pada praktik langsung seperti pelatihan memasak makanan bergizi, program PHR Peduli Stunting juga melaksanakan pelatihan kader posyandu.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada kader dalam menangani masalah stunting melalui penyampaian materi terkait pencegahan dan penanganan stunting, serta informasi tentang gizi yang baik untuk pertumbuhan anak. Dengan pendekatan berbasis pengetahuan, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Meskipun pelatihan dan pemberdayaan memiliki fokus yang berbeda, keduanya tetap merupakan bagian integral dari rangkaian kegiatan PHR Peduli Stunting.
Kegiatan pelatihan ini telah dilaksanakan di beberapa daerah di Riau, antara lain di Kota Pekanbaru (6/8/2025) dengan 33 kader, Kota Dumai (7/8/2025) dengan 30 kader, Kabupaten Kampar (11/8/2025) dengan 37 kader, Rokan Hilir (19/8/2025) dengan 23 kader, Siak (19/8/2025) dengan 59 kader, Bengkalis (20/08/2025) dengan 37 kader dan Rokan Hulu (27/8/2025) dengan 22 kader.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, PHR dan UMRI berharap peran kader peduli stunting dapat semakin diperkuat. Dengan memanfaatkan potensi pangan lokal, program ini diharapkan mampu menekan angka stunting sekaligus meningkatkan ketahanan gizi masyarakat di Riau.***